Manusia dalam Organisasi – Sesi 3

0
20

Sesi Ke-3 : Assoc. Prof. Dr. Abdul Rahim

Siapa karyawan?, jika pertanyaan ini kita berikan kepada anak-anak muda yang belum pernah merasakan susahnya mendapatkan sesuap nasi dan sepeser uang, maka mereka akan dengan enteng menjawab bahwa, Karyawan adalah kumpulan orang-orang yang diperas habis tenaganya tapi diberi upah dengan begitu kecil. Atau juga, Karyawan adalah “Babu” dalam dunia pekerjaan dan menempati kasta rendah dalam dunia bekerja.

Sedangkan defenisi lengkap mengenai Karyawan jika kita merujuk pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa Karyawan adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat, baik didalam maupun diluar hubungan kerja. Atau jika di jelaskan dengan bahasa paling sederhana, Karyawan adalah seorang individu yang bekerja dalam organisasi dengan aturan-aturan yang mengikat. Atau defenisi lainnya adalah seorang warga negara, kognitif, keahlian, efektif.

Timbul pertanyaan lain mengenai karyawan, bagaimana agar mengenali seorang karyawan dalam sebuah organisasi atau tempat kerja?. Tentunya untuk mengetahui kemampuan seorang karyawan dalam sebuah lembaga, yang harus diperhatikan adalah memperhatikan manajemen SDM. Karena dengan mengetahui kemampuan dari setiap karyawan, maka pembagian terhadap bagian pekerjaan akan terbilang mudah, karena setiap orang akan dipekerjakan sesuai dengan keahliannya.

Mengenai manajemen SDM Karyawan, perlu diperhatikan juga mengenai gaji dan tunjangan yang sesuai. Karena setiap orang yang terikat dengan sebuah organisasi atau lembaga tentunya memerlukan gaji sebagai biaya penunjang hidupnya. Walaupun terdengar cukup sepele, akan tetapi banyak kita lihat kasus di lembaga organisasi dimana karyawannya melakukan mogok kerja dan malas kerja diakibatkan oleh hak mereka berupa gaji yang tidak diberikan oleh pihak organisasi.

Selain itu juga perlu diperhatikan bahwa kondisi tempat kerja juga mempengaruhi SDM Karyawan dalam menciptakan keuntungan. Sebab, jika kondisi tempat kerja sebuah organisasi hanya dipenuhi oleh orang-orang yang bermalasan dalam bekerja maka ini akan berjangkit kepada karyawan-karyawan lain.

Pihak organisasi selain memperhatikan masalah gaji dan tunjangan, kondisi tempat kerja, harus juga memberikan keamanan kerja bagi para karyawannya. Sebab jika para pekerja melakukan kewajiban mereka dibawah tekanan keselamatan maka akan kurang berdampak pada keuntungan yang ingin dicapai. Contoh paling sederhana mungkin bisa kita saksikan pada kasus para pekerja di Papua yang di serang oleh pihak separatis OPM. Akibat dari keamanan yang tidak terjamin ini berimbas pada beberapa pembangunan yang terbengkalai karena ditinggalkan oleh pihak pekerja.

Penilaian kinerja yang adil tentunya berperan juga dalam manajemen SDM Karyawan. Karena setiap pegawai akan merasa haknya telah dipenuhi jika pihak organisasi dapat dengan secara adil memberikan keputusan yang tepat. Karena yang banyak terjadi dalam dunia bekerja serta hubungan antara pihak organisasi dan karyawan adalah ketika sudah muncul rasa Nepotisme besar sehingga pihak organisasi akan lebih memperhatikan hak dari orang-orang terdekatnya sendiri tanap mempedulikan orang-orang disekitarnya.

Jika pertanyaan lain muncul mengenai, bagaimana mengenali karyawan?. Tentunya sebagai pemimpin yang mewadahi suatu organisasi semestinya harus mengenali setiap karyawan yang ada dalam organisasi tersebut. Cara-cara untuk mengenali karyawan ini diantaranya adalah melakukan kegiatan pengembangan sumber daya manusia, tentunya dengan cara ini diharapkan agar para karyawan dapat mampu menunjukan kemampuannya dalam etos kerja sehingga bisa ditempatkan sesuai dengan kapasitas kerja yang dia miliki. (Irfandi)