Wisuda Ke-22: Perguruan Tinggi Darunnajah Mantapkan Visi Misi Sebagai Pilar Ilmu dan Nilai Islam The Guardian of Knowledge and Islamic Virtues

94

STAIDA Online-Sebagaimana diketahui Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah (STAIDA) Jakarta telah melakukan sidang senat dalam rangka wisuda kepada 82 alumninya pada Sabtu (25/9) di Aula Al-Ghozali Pesantren Darunnajah Jakarta.

Pidato Ketua STAIDA Jakarta

Dalam kesempatan tersebut Ustadzah Duna Izfanna, M.Ed., Psy., Ph.D. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah (STAIDA) Jakarta menyampaikan laporan wisuda dan pidatonya di depan para wisudawan dan wisudawati serta para walinya.

Mengawali pidatonya beliau memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati.

“Perkenankanlah kami secara pribadi, selaku Ketua dan mewakili seluruh sivitas akademik STAIDA Jakarta mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati sekaligus tahniah dan takdzim kami sampaikan kepada orang tua, wali, suami, istri dan keluarga wisudawan wisudawati,” ucapnya.

Beliau pun menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan para wisudawan wisudawati dalam menuntaskan studinya di STAIDA. Pasalnya, pada tahun ini peserta yang mengikuti wisuda mencapai 82 orang, jumlah yang cukup membanggakan dengan perincian: 2 wisudawan/wati dari Prodi Hukum Keluarga (HK), 68 wisudawan/wati dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), dan 12 wisudawan/wati dari Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Lalu beliau juga menyampaikan bahwa Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah (STAIDA) pada 3 Agustus 2021 kemarin telah genap berusia 35 tahun dan usia tersebut merupakan usia penuh karya dan menyimbolkan sebuah asa generasi baru yang siap menghadapi tantangan dan menciptakan peluang di masa depan.

Beliau menjelaskan bahwa dalam proses dan perjalanan menuju Universitas Darunnajah, STAIDA berkomitmen dan berusaha memantapkan visi dan misinya sebagai pilar ilmu dan nilai Islam.

“STAI Darunnajah dalam proses menuju Universitas Darunnajah ini sangat memandang pentingnya memantapkan visi dan misi Perguruan Tinggi sebagai pilar ilmu dan nilai Islam atau The Guardian of knowledge and Islamic Virtues,” jelasnya.

Selain hal tersebut di atas, Ustadzah Duna pun menambahkan pentingnya pengembangan sumber daya manusia.

“STAIDA juga memandang penting penataan dan perencanaan lembaga, kurikulum, sarana prasarana dan yang terpenting adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan maupun mahasiswa,” terangnya.

Di akhir pidato beliau berpesan kepada wisudawan dan wisudawati sebagai seorang yang telah mendapatkan gelar akademik atau amanah keilmuan sarjana (S1) untuk senantiasa menjaga akhlakul karimah dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dimanapun berkiprah.