Kuala Lumpur, Malaysia – H. Hendro Risbiantoro, M.S., Wakil Rektor 1 Universitas Darunnajah, Jakarta, berkesempatan untuk mengisi khutbah Jumat di Masjid Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Malaysia, pada 29 November 2024. Dalam khutbah yang mengangkat tema “Indonesia Kiblat Pendidikan Negara Islam”, beliau menyampaikan pesan penting tentang peran pendidikan dalam membentuk masyarakat yang lebih baik, serta menegaskan posisi Indonesia sebagai negara Islam yang memberikan perhatian besar terhadap pendidikan bagi seluruh warganya, termasuk perempuan.
Khutbah dimulai dengan mengingatkan jamaah untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, termasuk nikmat iman yang mengarahkan umat Islam untuk terus beribadah dengan istiqomah. “Nikmat yang kita terima begitu banyak, hingga kita tidak bisa menghitungnya satu per satu, dan yang paling besar adalah nikmat iman yang mendominasi kehidupan kita,” ujar beliau. Hendro Risbiantoro menekankan pentingnya rasa syukur yang diwujudkan dalam bentuk ketaqwaan kepada Allah dengan menghindari perbuatan tercela dan senantiasa menjalankan perintah-Nya.
Beliau juga mengingatkan umat untuk menjaga istiqomah dalam beribadah, terutama dalam menjalankan shalat Jumat dan ibadah lainnya. “Istiqomah adalah suatu hal yang tidak mudah, namun kita harus berusaha untuk terus berada di jalan yang benar, baik di bulan Ramadhan maupun di luar bulan suci,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hendro Risbiantoro mengutip ayat Al-Qur’an dari Surah Al-Baqarah (2:30) yang menjelaskan tentang penciptaan manusia sebagai khalifah di bumi. Para malaikat awalnya mempertanyakan keputusan Allah untuk menciptakan manusia, yang mereka anggap dapat menyebabkan kerusakan dan menumpahkan darah. Namun Allah SWT menjelaskan bahwa hikmah penciptaan manusia lebih besar daripada kerusakan tersebut, karena dari kalangan manusia akan lahir nabi-nabi, orang-orang saleh, dan para ulama yang akan membawa manfaat bagi umat. Hendro Risbiantoro menekankan bahwa kerusakan yang mungkin dilakukan oleh manusia bisa dicegah dengan pendidikan yang baik.
“Ilmu adalah kunci untuk mencegah kerusakan di bumi. Allah SWT memerintahkan kita untuk belajar dan mengajarkan ilmu agar kita bisa menjaga diri dan umat,” ujar beliau. Dalam kaitannya dengan umat Islam di Indonesia, beliau mengajak jamaah untuk memahami posisi mereka sebagai wasilah (perantara) untuk menyebarkan ilmu kepada generasi mendatang, sehingga mereka bisa menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari kerusakan. Pendidikan, menurutnya, adalah ladang amal jariyah yang tak akan terputus pahalanya meski kita sudah tiada.
Selain itu, Hendro Risbiantoro menyoroti peran Indonesia sebagai negara Islam terbesar yang memberikan hak yang sama bagi semua warga negaranya, termasuk perempuan, untuk mengakses pendidikan. “Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara muslim lainnya dalam memberikan kesempatan yang setara kepada perempuan untuk menuntut ilmu, tanpa ada pembatasan,” jelasnya. Dalam khutbah tersebut, beliau juga mengingatkan bahwa kewajiban menuntut ilmu adalah untuk setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majjah.
Beliau kemudian bercerita tentang sebuah observasi yang dilakukan oleh sejumlah wartawan dan penulis internasional yang mengunjungi Indonesia. Mereka menulis dan membuat dokumenter tentang hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan di Indonesia, yang kemudian mereka gunakan untuk mengkampanyekan hak pendidikan bagi perempuan di negara mereka. “Ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang berada di jalan yang benar dalam mengembangkan sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan,” ujar beliau.
Khutbah ini ditutup dengan seruan kepada seluruh umat untuk terus mendukung upaya memajukan pendidikan di Indonesia. Hendro Risbiantoro mengingatkan jamaah bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dan kita semua harus berusaha menciptakan sistem pendidikan terbaik yang dapat memberikan manfaat bagi umat Islam, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.
“Kita harus terus berusaha untuk memperbaiki kekurangan dalam sistem pendidikan kita. Dengan berusaha, kita tidak hanya membangun generasi yang lebih baik, tetapi juga memperoleh pahala yang terus mengalir di akhirat,” tutup beliau.