
STAIDA Online – Pada sabtu (20/3) Sekolah Tinggi Darunnajah mengadakan kuliah umum menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) genap tahun akademik 2020/2021 secara daring via platform zoom meeting.
Pada kuliah umum kali ini Ustadz M. Irfanuddin Kurniawan, M.Ag wakil ketua I bidang akademik STAI Darunnajah berkesempatan menyampaikan materi yang sangat penting berkaitan dengan orientasi pendidikan di sekolah tinggi Darunnajah.
Ia menjelaskan bahwa STAI Darunnajah sebagai perguruan tinggi Islam mempunyai beberapa fitur diantaranya adalah fikroh atau cara pandang dan kerap juga disebut worldview. Cara pandang menjadi penting karena mempunyai pengaruh besar pada pembentukan karakter diri dalam kehidupan sehari-hari.
“yang perlu senantiasa kita pelihara dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kesuksesan adalah cara pandang, karena cara pandang akan memberikan efek yang sangat besar terhadap shibghoh atau karakter kita” ujarnya.
Ia selanjutnya menerangkan bahwa karakter seorang muslim itu sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an ada tiga karakter, yaitu dholimun linafsihi (dholim pada diri sendiri), muqtashid (karakter pertengahan) dan saabiqun bilkhoirot (berlomba dalam kebaikan).
Visi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darunnajah
Ia mengingatkan bahwa sekolah tinggi Darunnajah ini mempunyai visi unggul, kompetitip dan visioner. Mahasiswa harus unggul dalam hal keislaman, kepesantrenan, kepemimpinan dan administrasi. Dan mahasiswa juga harus mampu bersaing dengan mahasiswa kampus-kampus lain dengan bekal skill yang lebih dari yang lain. Serta mahasiswa mempunyai visi jauh ke depan dimana setiap profesi yang ditekuninya nanti bernilai ibadah dan dakwah.
Sebagai perguruan tinggi yang berbasis pesantren sekolah tinggi Darunnajah mempunyai kekhasan dalam kurikulum pendidikannya. Diantaranya bahwa di sini terdapat satu mata kuliah yang khas institusi yaitu kewirausahaan atau entrepreneurship. Ia menjelaskan tujuan adanya mata kuliah ini selain sebagai pengejawantahan visi sekolah tinggi ini yaitu kompetitif juga agar mahasiswa setelah selesai kuliah bisa membuka lapangan pekerjaan.
“mata kuliah kewirausahaan sebagai mata kuliah penunjang untuk membentuk alumni yang kompetitif dan visioner, tidak hanya menjadi alumni yang mencari pekerjaan tetapi bisa membuka lapangan pekerjaan,” jelasnya.
Selanjutnya ia menegaskan bahwa “staida tidak mencetak alumni yang pengangguran,” ujar alumni Pendidikan Kader Ulama (PKU) Gontor ini.
Mata Kuliah Entrepreneurship sebagai ciri khas Institusi
Mata kuliah kewirausahaan ini ada di setiap program studi dan menjadi ciri khas sekolah tinggi Darunnajah. Di program studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) mata kuliah ini dinamakan edupreneurship. Dan di program studi Hukum Keluarga Islam (HKI) dinamakan entrepreneurship shariah.
Ia pun mengatakan bahwa hampir semua mahasiswa sekolah tinggi ini telah menjadi entrepreneur, karena memang mereka selain belajar di perkuliahan juga mempunyai tugas dan pekerjaan di tempat tinggalnya masing-masing.
“semua mahasiswa baik mahasiswa pagi ataupun sore itu rata-rata sudah menjadi seorang entrepreneurship. Ada yang menjadi guru, ada yang menjadi bisnisman dan tidak ada yang hanya kuliah saja,” tandasnya. [acad]