MUI Gandeng Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kemandirian Ekonomi Umat.
Jakarta (4 November 2023). Universitas Darunnajah lahir dari sebuah cita-cita mulia pendirinya, lahir dari pesantren berbasis wakaf terbesar di Jakarta tentunya memiliki tantangan tersendiri. Universitas Darunnajah terus berperan aktif dalam berbagai kegiatan yang mengedepankan keberlangsungan keumatan, salah satunya ikut aktif dalam Sidang Tahunan Ekomi Umat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majlis Ulama Indonesia (KPEU MUI).
Sidang Tahunan Ekonomi Umat ketiga kalinya ini sebagai sarana evaluasi dan monitoring kongres sebelumnya, dan juga sebagai ajang curah pendapat dan diskusi bagai para pelaku dan pembuat kebijakan agar menemukan titik temu dalam mewujudkan penguatan kemandirian ekonomi umat melalui kemitraan strategis.
Dalam sidang tahunan Ekonomi Umat ketiga ini mengangkat tema Kedaulatan Pangan dan Kemandirian Ekonomi Umat. Dalam sidang yang dilaksanakan selama tiga hari (Kamis-Sabtu/2-4 November 2023) ini melahirkan beberapa konsep besar, diantaranya kedaulatan pangan atau daulah pangan dengan memberikan konsep perlunya sinergitas dan kolaborasi baik dari pemerintah, dunia industri, dan perguruan tinggi. Mendorong pemerintah untuk selalu hadir dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi warganya dengan pemenuhan pangan produksi lokal.
Implementasi daulah pangan sebagai program pertanian yang mengedepankan aspek pemberdayaan petani agar mandiri dalam pengelolaannya sehingga mampu menghasilan keuntungan yang besar. Program ini digagas untuk petani agar memiliki kapasitas untuk terlibat aktif sebagai subyek pengelolaan pertanian dari hulu ke hilir yang terdiri dari input, proses, dan output.
Selain itu, konsep perekonomian nasional dengan basis ekonomi syariah dengan fondasi KUBAZ melalui Zakat, Infak, Shodaqoh, Wakaf, dan Taawun/Kerjasama, menjadi hal yang urgen dalam sidang tahunan kali ini. Kubaz, bertujuan menganalisa, monitoring dan evaluasi terhadap berbagai model yang tepat bagi pemberdayaan ekonomi umat berbasis ZISWAF.
Merencanakan dan mendiskusikan segala ide/inovasi baru dan strategi terbaik serta implementasinya bagi optimalisasi pemberdayaan ekonomi umat. Kedepan, Kubaz harus berfikir untuk mampu membiayai permodalan yang besar, tidak hanya yang mikro, namun juga harus berfikir yang makro. Dalam mewujudkan gagasan tersebut, perlunya sinergi dan kolaborasi yang efektif dan efisien demi terwujudnya kemandirian ekonomi umat yang berkelanjutan.
Bersama perguruan tinggi diperlukan kajian akademik yang akan menjadi standar, tolak ukur atau parameter penting yang harus diperhatikan oleh para pelaku dan pengelola ZISWAF. Termasuk di dalamnya membahas transparansi, akuntabilitas, pengawasan internal dan juga sistem audit yang tepat. Dengan demikian umat Islam akan semakin bersemangat ber-ZISWAF, tumbuh kepercayaan (trust) yang tinggi yang akan menyokong seluruh Lembaga ZISWAF se Indonesia. (M)