
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian manusia. Sebagai proses, pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu saat saja. Akan tetapi proses pendidikan harus berlangsung secara berkelajutan.
Islam sendiri telah menggariskan tentang proses pendidikan seumur hidup. Dalam sautu riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى الَّلحْدِ
Artinya: tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia.
Selain itu, dalam hadist lain yang berkenaan dengan kewajiban mencari ilmu baik laki-laki maupun perempuan (semua kalangan);
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya :”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”.
Lepas dari sahih atau tidaknya tentang dua hadist tersebut, namun itu sangat memberi masukan yang cukup berharga bagi pendidikan itu sendiri. Disamping itu, pendapat di atas tidak bertentangan dengan ajaran alquran dan al Hadist Mutawatir. (Ramayulis:2010,301)
Dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 13 ayat 1 memberi batasan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Penerapan pendidikan dapat dilaksanakan di sekolah dan di luar sekolah. Dalam kaitannya dengan pendidikan seumur hidup.
Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, umumnya tidak teratur dan tidak sistimatis, sejak seseorang lahir sampai meninggal, seperti didalam lingkungan keluarga. Pendidikan keluarga sangat besar pengaruhnya, karena di sanalah anak dipelihara, dibesarkan, dan menerima sejumlah nilai serta norma yang ditanamkan kepadanya. Motivasi belajar anak juga didapatkan dalam lingkungan keluarga. Terkait dengan ini, para orang tua hendaknya tampil sebagai faktor pemberi pengaruh utamjik plahgaknmmelakukanna bagi motivasi belajar anak”.
Sejalan dengan kepentingan dan masa depan semua manusia (peserta didik), maka orang tua hendaklah menyekolahkan mereka, karena pendidikan di sekolah termasuk rangkaian pendidikan seumur hidup. Sistem pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, dan berjenjang sangat strategis untuk membina peserta didik dalam menghadapi masa-masa selanjutnya, sampai peserta didik tersebut berusia lanjut.
Pendidikan seumur hidup bagi peserta didik, merupakan aspek perlu memperoleh perhatian utama. Proses pendidikan hendaknya menekankan pada strategi dan metodologi yang dapat menamkan motivasi belajar dan kepribadian belajar yang kuat. Program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, keterampilan dasar yang mempertinggi daya pikir anak, sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk belajar, berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan pada masa yang akan datang. Sedangkan pendidikan seumur hidup bagi orang dewasa adalah dalam rangka pemenuhanself interest yang merupakan tuntunan hidup mereka sepanjang masa. Di antara self interest tersebut adalah latihan keterampilan yang dapat membantu menghadapi situasi dan persoalan-persoalan penting yang merupakan kunci keberhasilan. Kunci keberhasilan disini tidak lain adalah tetap mencari ilmu agama sebagai ilmu yag wajib atau khusus dalam aplikasi yang lebih efesien dan efektif.
Berkaitan dengan pendidikan seumur hidup itu pula serta akan berjalannya pendidikan sepanjang zaman maka, ini semua tidak terlepas dari peranan dan tanggung jawab tri pusat pendidikan, dimana;
1) kelaurga adalah sanak keluarga saudara, yaitu suatu system kehidupan dan bagian terkecil dari masyarakat (Andini T. Nirmala, 2003:210).selain kelaurga (orang tua) sebagai ujung tombak dari keberhasilan anak-anaknya, orang tua juga bisa disebut sebagai pendidik yang pertama dan utama, hal ini disebabkan karena dari awal kehidupan anak telah mengenal dan mempercayai, dengan merasa lebih nyaman dengan orang tuanya dan ini dikarenakan orang tua bertanggung jawab sebagai pelindung bagi kehidupan anak-anak didiknya baik di dunia mapun akhirat. 2). Sekolah merupakan tempat anak belajar. Fungsi sekolah tidak hanya memberikan pengjaran atau pendidikan secara formal saja tapi juga pembentukan akhlaq atau tingkah laku perlu diperhatikan.Dalam hal ini sekolah mempunyai peranan penting. Hasan Langugulung,(1993:250) mengemukakan sebagai berikut;
“Hal paling penting yang telah dibuat oleh sekolah yang menyebabkan perubahan kehidupan anak-anka adalah mengakui kemampuan mereka.Anak yang tadinya sellau putus asa akan menjadi bersemangat menghadapi hidup dan selanjutnya diikuti oleh keberhasilan demi keberhasilan dalam hidupnya”.
Sekolah (guru) yang banyak memahami perbedaan individual murid akan lebih mudah mengatakan pendekatan terhadap berbagai masalah yang dihadapi muridnya. Berarti guru hendaklah memperdalam ilmunya tentang psikologi dan ilmu mendidikan. Masyarakat, manusia berdeda dengan mahluknya lainnnya disebabkan manusia itu tidak dapat memperbaiki kehidupannya jika hidup mandiri tanpa ada orang lain yang mnolong memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusianyang diperlukan dari masyarakat tidak hanya yang menyangkut bidang material melainkan juga spiritual termasuk ilmu pengetahuan, pengalaman, keterapilan dan sebagainya.
Dalam al-Quran, kaitannya dengan peran tri pusat pendidikan terhadap peserta didik dalam memberikan ilmu pengetahuan terpatri dalam surat al-Baqoroh(2) ayat 31-32 yang artinya;
“Dan dia memberitahukan (ta’lim) kepada Adam seluruh nama-nama, kemudian memperlihatkannya kepada para malaikat, lalu berfirman ‘Beritahukanlah kepadaKu nama-nama benda itu jika kamu memang benar! Mereka menjawab : mahasuci engkau, kami tiada sedikitpun pengetahuan, kecuali apa yang telah Engkau beritahukan kepada kami. Ssungguhnya Engau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Bila kita perhatikan ayat diatas, metode yang Alah gunakan dalam tranfortasi ilmu atau pengetahuan kepada Adam adalah metode pengajaran (ta’lim)dimana malaikat juga harus dibritahu oleh Allah agar maaikat-malaiat tersebut yang tidak tau mejadi atau. Begitu pula dengan tri pusat pendidikan agar peserta didiknya berhasil yang signifikan harus memberikan ilmu pengtahuan pada peserta didiknya.