1. Keikhlasan Diri
Tingkatan ini adalah ikhlasnya seseorang untuk meraih kebahagiaan duniawi. Ketika berdoa pun, ia berharap keinginan duniawi semata. Walaupun ini tingkatan terendah, namun lebih baik karena ia hanya meminta hanya kepada Allah saja.
2. Keikhlasan Seorang Pedagang
Pada tingkatan ini seseorang berusaha ikhlas namun dengan menghitung-hitung pahala terlebih dahulu. Jika suatu amal banyak mendatangkan pahala, pasti ia semangat mengerjakannya. Berharap amal tersebut dapat menghapuskan dosa serta menguntungkan duniawinya.
3. Keikhlasan Hamba Sahaya
ia takut sekali dengan ancaman Allah, sehingga ia berusaha ikhlas dalam berbuat, hanya demi Allah agar Allah tidak murka kepadanya.
4. Keikhlasan Golongan Ibadah
Yakni mereka yang beramal hanya kepada Allah semata, agar amalannya tersebut dibalas oleh Allah dengan pahala (surga) sebagai balasan tertinggi dari Allah dan terhindar dari siksa api neraka.
5. Keikhlasan Golongan Mahabbah
Yakni mereka yang beramal hanya semata-mata karena kecintaannya kepada Allah dan bukan untuk mendapatkan pahala atau dihindarkan dari siksa neraka. Ia hanya berkehendak dapat berjumpa Allah kelak, selain itu terserah Allah, ia tidak begitu peduli dengan balasan Allah. Cukup baginya cinta dan persuaan dengan Allah nanti.
6. Keikhlasan Golongan Ma’rifat
Ini adalah tingkatan tertinggi dari keikhlasan. Golongan ini berpendapat bahwa apabila ia beramal, maka yang mendorong dan menggerakkan amal ibadahnya adalah Allah semata dan mereka tidak memiliki daya dan upaya apapun untuk melakukan sesuatu termasuk peribadatan kepada Allah. Inilah golongan yang telah sampai kepada La hawla wa la kuwwata illa billah. Subhanaallah, mudah-mudahan suatu saat kita dapat meraih tingkatan ikhlas tertinggi ini. Amiin.
Untuk menjadi seorang yang ikhlas pasti memerlukan latihan (riyadhah), berat memang pada awalnya, namun jika sungguh-sungguh berupaya, pasti akan berbuah keikhlasan yang tiada bandingnya dengan kehidupan dunia ini.
Cobalah mulai berusaha melupakan setiap amal yang kita lakukan, seakan-akan kita tidak pernah melakukannya. Dan jangan membeda-bedakan amal besar atau amal kecil, semua amal sama saja, upayakan berbuat terbaik dalam amal apapun juga.
kitab arbain nawawi, Irsyadul Ibad, Nashoihul ibad dll..