
STAIDA Online – Pada tahun ini Pondok Pesantren Darunnajah membuat sebuah kebijakan baru terkait pengabdian bagi lulusannya. Yaitu mulai dari tahun ini pondok mewajibkan lulusannya untuk mengabdi, baik di pondok Darunnajah pusat maupun cabangnya. Dan ada pula yang akan mengabdi sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darunnajah atau kerap juga disebut mahasiswa murni STAIDA.
Salah satu pondok yang akan digunakan sebagai asrama mahasiswa murni ini adalah Pondok Pesantren Darunnajah 17 yang terletak di kota serang, banten. Pondok ini akan dikhususkan untuk asrama mahasiswa murni putra. Sedangkan untuk mahasiswi murni putri akan ditempatkan di Pondok Pesantren Darunnajah 14 yang juga berada di serang, banten.
Pada senin (5/4) Tim Universitas Darunnajah Ustadz Muhammad Irfanudin Kurniawan, M.Ag. beserta rombongan pengelola Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darunnajah mengadakan kunjungan sekaligus meninjau lokasi yang akan dijadikan asrama para mahasiswa murni pondok pesantren Darunnajah 14.
Menurut Ustadz Irfan, Pondok DN 17 dipilih sebagai penempatan mahasiswa murni ini karena di pondok ini mempunyai program unggulan yaitu tahfidz dan juga didukung dengan suasananya yang asri dan udaranya yang segar serta keadaan tanahnya yang naik turun sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat penghafal al-Qur’an.
Pondok yang diasuh oleh Ustadz Samsul ini kerap dijadikan tempat untuk program tahfidz santri Darunnajah pusat.
Ustadz Irfan pun menyampaikan, “selama ini dari Darunnajah pusat sendiri sudah sering mengirim santri-santrinya yang ingin mengikuti program tahfidz ke sana. Misalnya dari kelas 4 ada yang ngambil 3 juz, mereka tinggal di sana selama satu semester, kemudian kalau mau 6 juz berarti dua semester. Dan guru-guru tahfidznya pun alhamdulillah tinggal di sana,” terang lulusan magister filsafat Islam ini.
Untuk mahasiswa murni yang akan tinggal di asrama pondok DN 17 mereka akan mendapatkan program unggulan yaitu tahfidz dan pembekalan studi ke timur tengah.
“Rata-rata syarat melanjutkan studi ke timur tengah itu hafalan al-Qur’an 3-5 Juz, maka yang menjadi mahasiswa murni ini bisa berkuliah sambil mempersiapkan diri dengan hafalan dan segala persiapan lainnya untuk lanjut studi di timur tengah,” pungkasnya.