Mahasiswa Universitas Darunnajah Menjadi Narasumber Diskusi Bertema Literasi

0
140

StudentPedia Talk: Apakah Literasi Digital Bisa Menggantikan Literasi Buku ?

Istilah yang hari ini mulai populer setelah Indonesia menghilangkan sistem penilaian akhir UN adalah Literasi. Secara singkatnya Literasi adalah merupakan kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam bentuk berbicara, dan menulis membaca. Kegiatan literasi pun banyak ditemukan dalam menulis dan membaca buku untuk menerima informasi. Namun di zaman modern yang sudah banyak menggunakan teknologi, akses membaca dan menulis bukan hanya bisa dilakukan menggunakan buku tapi secara online dengan berbagai aplikasi yang telah dibuat.

Dengan adanya perubahan yang muncul pada salah satu bagian literasi ini, muncul sebuah pertanyaan “Apakah literasi digital lebih baik daripada literasi buku?.” Untuk menjawab pertanyaan ini dibuatlah sebuah diskusi bertema literasi antara StudentPedia dengan Moderator Bang Fadil Alvarezel, dan Narasumber Irfandi Rizky Tomagola Mahasiswa Universitas Darunnajah Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI).

  1. Seperti apa pengertian dari Literasi ?

 Secara umum pengertian literasi adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengelola informasi dari kegiatan membaca dan menulis. Penggunaan kata mengelola di sini adalah pembenaran bahwa sebuah informasi yang sudah dikelola atau di pahami harus di diberikan kepada orang lain. Jadi literasi bukan hanya bertumpu pada penguasaan informasi oleh satu orang. sedangkan pengertian lain dari Literasi di berikan oleh UNESCO, sebuah organisasi kemanusiaan yang bergerak di bawah payung pemerintahan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

 “Literasi adalah keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam mendapatkan informasi melalui cara membaca dan menulis”

Yang menarik dari pengertian literasi yang di sampaikan oleh UNESCO adalah pada penggunaan kata keterampilan. Kata ini dipilih sebagai bentuk penjelasan bahwa, tidak semua orang bisa membuat dirinya untuk suka pada literasi, karena harus dibutuhkan keterampilan tertentu untuk menyukai membaca dan juga kepenulisan.

  1. Mengapa Negara Indonesia harus memperhatikan literasi ?

Di lihat dari sejarah Literasi Indonesia, bangsa ini sudah dari lama menyukai bidang kepenulisan dan membaca. Ini dibuktikan oleh sebuah karya Sastra terbaik yang pernah di tulis didunia berjudul I Lagaligo. Naskah yang berjumlah 12 jilid ini mengandung 6000 halaman, 300.000 bait syair. Epos ini bahkan mengalahkan epos paling fenomenal dari India Mahabarata atau Ramayana.

Namun berbeda dengan hari ini, dimana Indonesia menempati posisi 62 dari 70 negara sebagai sebuah Negara dengan peringkat literasi paling rendah, sesuai dengan survei yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dunia. Bukan hanya itu, data lain yang termuat adalah perbandingan sekala ketertarikan terhadap membaca, diperkirakan diantara seribu orang hanya satu orang yang sangat menggemari untuk membaca. Fakta-fakta yang di perlihatkan diatas sungguh miris, mengingat bahwa literasi berperan penting dalam mempengaruhi cara berpikir suatu bangsa.

Ketimpangan yang terjadi dalam ranah pendidikan ini membuat kita ingat pada sebuah ungkapan dari Ustadz Fahrudin Faiz, bahwa kualitas dari suatu negara bisa dilihat dari kualitas pendidikannya yang berkembang. Karena pendidikan yang memuat literasi di dalamnya adalah fase yang harus dilalui sebelum masyarakat melangkah kepada cita-cita ataupun jabatan yang ia terima.

  1. Bagaimana bentuk Literasi digital ?

Menurut sebuah artikel yang ditulis oleh Penerbit Gramedia, merujuk pada pendapat dari Deakin University Graduate Learning Outcome 3, bahwa literasi digital adalah upaya untuk memanfaatkan teknologi yang berkembang dalam menemukan, menggunakan dan menyebarluaskan informasi yang bersifat positif. Dari pengertian ini, dapat kita perhatikan pada sarana dalam literasi digital berbeda dengan sarana pada literasi yang ada di buku. Karena literasi digital tidak lagi menggunakan buku atau lembaran-lembaran seperti koran untuk memberikan informasi, ia hanya butuh terhubung secara online maka segala akses informasi dari segala tempat bisa di baca.

Dibalik segala kemudahan yang ditawarkan oleh Literasi Digital, ada beberapa aspek yang terkadang berdampak kurang baik jika literasi melalui digital tidak di arahkan dengan baik, bahkan tidak jarang kita akan menjadi masyarakat yang mengkonsumsi segala macam berita yang disampaikan oleh media tanpa ada rencana untuk mencari kebenaran dari berita itu. maka dari itu beberapa cara seperti keterampilan untuk menerima dan menyebarkan kembali informasi, kemampuan berkomunikasi dalam dunia maya atau media sosial, privasi sebagai pengguna sosial, kemampuan untuk menciptakan sebuah konten edukasi, cara menyaring informasi, adalah aspek-aspek yang harus diperhtaikan sebelum kita turun untuk menggunakan literasi digital secara bebas.

  1. Apakah literasi digital bisa lebih baik daripada literasi buku?

Semakin gencarnya masyarakat menerima dan mencari informasi melalui media digital, maka muncul sebuah ungkapan bahwa apakah Literasi digital lebih baik daripada literasi buku ?. sebelum menjawab pertanyaan ini, alangkah lebih baiknya kita mengingat kembali pengertian dari kata “Literasi”, yaitu sebuah kemampuan manusia untuk mengelola suatu informasi yang dia dapatkan dari membaca dan juga menulis. Dari pengertian ini bisa kita pahami bahwa, antara literasi digital dan juga literasi buku memiliki pengertian umum yang sama, yakni sama-sama dijadikan sebagai sumber atau rujukan oleh masyarakat untuk mengetahui kabar informasi hari ini. Hanya saja pada literasi digital, ruang lingkupnya berada pada segala media sosial dan dunia maya. Sedangkan literasi buku, ruang lingkupnya berada pada tulisan-tulisan yang dicetak melalui segala macam bahan bacaan.

Dari persamaan fungsi inilah sebenarnya kita tidak bisa mengatakan bahwa antara dua literasi ini harus ada yang lebih unggul daripada yang lain. Yang paling benar adalah dua literasi ini saling melengkapi, dimana digital berguna untuk memberikan informasi bernilai ilmu dan positif melalui media sosial dengan lingkupnya dunia maya, sedangkan literasi buku memberikan informasi pada mereka yang masih setia dengan membaca dan mencari informasi melalui halaman-halaman buku ataupun bentuk-bentuk tulisan lainnya.

Salam litrasi

Irfandi Rizky Tomagola

____________________________
Official Account University of Darunnajah:
Penerimaanwww.darunnajah.ac.id/pmb
Whatsapp081222001443081240001302