
STAIDA Online – Memasuki akhir bulan Agustus 2021, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darunnajah Jakarta mulai disibukkan dengan banyak persiapan. Diantaranya adalah persiapan menghadapi perkuliahan aktif untuk semester ganjil.
Maka dalam rangka men-charge kesemangatan dosen dan sivitas akademik, STAI Darunnajah mengadakan rapat persiapan perkuliahan yang melibatkan para dosen dan sivitas akademik pada sabtu (21/8) yang dimulai pada pukul 9.00 WIB.
Pada rapat ini hadir Pimpinan Pesantren Darunnajah, Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si., Ketua STAI Darunnajah, Duna Izfanna, M.Ed., Psy., Ph.D., Wakil Ketua I bidang akademik, Muhammad Irfanuddin Kurniawan, M.Ag., Wakil Ketua III bidang kerjasama dan kemahasiswaan, Hendro Risbiantoro, S.Pd.I., MS.
Hadir pula dalam rapat tersebut Ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI), Dr. Taufik, M.Si., Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Matnur Ritonga, S.H.I., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD), Dr. Sri Nurlaily, M.Pd. para dosen serta para pengelola STAIDA Jakarta.
Rapat Dosen pada kali ini dilakukan secara Hybrid atau kombinasi antara Dalam Jaringan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring). Untuk peserta rapat luring diadakan di ruang rapat Kampus STAI Darunnajah lt. 4.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua STAI Darunnajah, Ustadzah Duna Izfanna menjelaskan bahwa dalam rangka menuju Universitas Darunnajah, perlu kita membenahi banyak hal diantara yang ditekankannya adalah tentang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Beliau menyampaikan bahwa keduanya sangat berpengaruh kepada nilai akreditasi institusi dan juga kepangkatan dosen yang bersangkutan.
Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa dalam melaksanakan setiap kegiatan di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah ini hendaknya selalu mengandung tiga nilai dasar keislaman yaitu Iman, Ilmu dan Amal secara integral.
Kata sambutan selanjutnya disampaikan oleh Pimpinan Pesantren Darunnajah, Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si. beliau menekankan bahwa perguruan tinggi Darunnajah merupakan cita-cita ayahandanya.
“ada dua hal yang menjadi pesan ayah saya ketika mendirikan pesantren ini, yang pertama ayah ingin mendirikan sekolah gratis untuk yang tidak mampu dan yang kedua ayah ingin mencetak para santri yang mampu beristinbath hukum, dan itu hanya dapat dilakukan oleh santri yang duduk di bangku sekolah tinggi,” terangnya.
Ustadz Sofwan terus mendorong kepada pengelola dan segenap sivitas akademik STAI Darunnajah untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas perguruan tinggi, mengingat usia perguruan tinggi yang sudah lebih dari 35 tahun.
Beliau berharap dengan segala langkah-langkah yang telah ditempuh oleh tim Universitas dapat segera terwujud berdirinya Universitas Darunnajah. Aamiin.