Selamat Datang 1 Muharram 1442 H

36
[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.22″ custom_padding=”0px|||||”][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.25″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_text admin_label=”Text” _builder_version=”3.27.4″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”]

Keimanan merupakan kunci keberuntungan seseorang di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, Allah SWT sering menyebutkan kata iman di dalam ayat-ayat Qur’an, baik dalam konteks perintah, larangan, anjuran, pujian dan lain-lain.

Keimanan merupakan sarana terbaik untuk mendekatkan diri kepada rahmat Allah SWT, dan meraih pahala dari Allah SWT. Iman juga merupakan sarana ampunan Allah SWT dan menghilangkan atau meingankan semua kesulitan.

Hati merupakan inti dari diri seorang manusia. Dan Allah SWT sangat memperhatikan hati setiap hamba-Nya. Hati yang di jaga akan senantiasa memancarkan kekuatan iman, hati akan semakin tenang apabila mendengarkan ayat-ayat Allah dikumandangkan.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Anfal:2)

Hati seorang mukmin adalah hati yang bersih, jernih namun kuat, berisi cinta dan kasih saying serta berharap kebaikan untuk yang lain. Tiada noda kedingkian dar permusuhan. Nabi bersabda:

“Sesungguhnya Allah memiliki bejana dari penduduk bumi. Bejana Robb kalian adalah hati para hamba-Nya yang shalih. Dan yang dicintai oleh Allah adalah hati yang paling lembut dan jernih”(HR. Abu Nuaim)

Begitulah hati seorang mukmin, dia bagaikan gelas kaca jernih tapi kuat, dia bisa melihat kebenaran dengan kejernihannya dan menangkis syubhat kebatilan dengan kekuatannya, dia bukan seperti spon yang menyerap setiap air yang hinggap padanya dan tidak juga seperti batu yang keras yang susah ditembus air.

(dn.com/nafisah)

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]