JAKARTA – Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Prof Dr Ahmad Satori Ismail menyebut pesantren yang mengajarkan paham radikalisme sebagai pesantren keblinger karena melenceng dari tujuan awal pendirian lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia itu.
“Pesantren seperti ini tidak boleh ada di Indonesia. Apalagi pesantren didirikan bukan untuk mengajarkan kekerasan, tapi untuk mengajarkan Islam yang indah dan damai,” kata Satori di Jakarta, Jumat (5/2).
Ia menjelaskan, pesantren adalah lembaga yang pada awalnya didirikan oleh Walisongo dan pejuang Islam dengan tujuan utama mengajarkan agama Islam dari tingkat dasar sampai tinggi.
Nilai dan semangat itu selalu dipelihara dengan baik karena pesantren selalu mencerminkan keindahan Islam itu sendiri. Bahkan saat perang kemerdekaan banyak pejuang lahir dari pesantren untuk memerdekakan bangsa.
“Fungsi pesantren sangat luar biasa dan itu sudah berlangsung berabad-abad. Sekarang ribuan pesantren besar dan kecil tetap mengajarkan Islam yang indah dan damai. Tak salah pesantren identik dengan tempat lahirnya ulama-ulama besar,” kata Satori. (antara)