Saat memasuki Bulan Ramadhan, seperti yang kita ketahui Bulan Ramadhan merupakan bulan kesembilan dalam Hijriah, pada bulan ini umat muslim melaksanakan ibadah puasa. Bulan yang penuh berkah, bulan yang terdapat pengampunan dosa di bulan suci ini pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, dan bulan dimana manusia diuji ketakwaannya untuk menahan hawa nafsu dengan berpuasa dan di bulan suci ini, amal ibadah akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Bulan Ramadhan bulan yang sungguh memiliki banyak keistimewaan.
Salah satu keistimewaan dari Bulan Ramadhan adalah terdapat sholat yang hanya dapat dilakukan ketika Bulan Ramadhan saja, yaitu salat tarawih. Salat Tarawih merupakan salat sunnah muakkadah yang dikerjakan selama bulan ramadhan, dan umumnya dilakukan sebanyak 11 ( 8 rakaat+3 witir riwayat Malik dan Said bin Manshur) atau 23 ( 20 rakaat +3 witir riwayat Malik, Ibn Nashr dan Al Baihaqi, Madzhab Abu hanifah, Syafi’i, Ats-Sauri).
Shalat Tarawih ini memiliki beberapa keutamaan, yaitu :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya, “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim).
إنَّ الرَّجلَ إِذَا صَلَّى مَعَ الإمامِ حتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَه قِيَامُ ليلةٍ
Artinya, “Sesungguhnya seorang laki-laki yang melaksanakan shalat bersama Imam (berjamaah) sampai selesai, maka baginya dihitung pahala beribadah satu malam penuh.” (HR Abu Dawud)
إِنَّ رَمَضَانَ شَهْرٌ فَرَضَ اللَّهُ صِيَامَهُ وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسلِمِيْنَ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِعيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ الذُّنُوبْ كَيَوْم وَلَدَتْهُ أُمُّه
“Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan dimana Allah mewajibkan puasanya, dan sesungguhnya aku menyunnahkan qiyamnya untuk orang-orang Islam. Maka barang siapa berpuasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka ia (pasti) keluar dari dosa-dosanya sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya. (HR : Ahmad, Ibnu Majah. Al Bazzar, Abu Ya’la dan Abdur Razzaqmeriwayatkannya dari Abu Hurairah.
Dan kini kita telah memasuki salat tarawih pada malam kelima, setiap malam dari salat tarawih memiliki keutamaan yang berbeda-beda. Keutamaan pada malam ke- 5 ini, mendapat pahala layaknya orang yang solat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Dan Masjidil Aqsa.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwasanya beliau berkata: “Nabi Muhammad SAW, pernah ditanya tentang keutamaan shalat Tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau menjawab :
وفي الليلة الخامسة أعطاه الله تعالى مثل من صلى فى المسجد الحرام و المسجد المدينة والمسجد الأقصى
“Pada malam yang kelima, Allah memberikan pahala bagi yang tarawih sebagaimana pahalanya orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah/Nabawi Dan Masjidil Aqsha.”
Seperti yang kita ketahui juga bahwa solat di Masjidil Haram, dan Masjid Nabawi memiliki keutamaan yang sangat besar keterangan ini didasarkan dari hadist yang diceritakan Abu Hurairah RA. bahwa Rasulullah SAW bersabda :
صلاة في مسجدي أفضل من ألف صلاة فيما سواه من المساجد إلا مسجد مكة
Artinya: “Salat di masjidku (Masjid Nabawi) ini lebih baik daripada 1000 salat yang dikerjakan di masjid lain, kecuali Masjidil Haram.” (HR Bukhari dan Muslim).
Syaikh bin Baz dalam Majmu’ Fatwa juga menafsirkan hadits salat di Masjidil Haram, Kota Makkah di atas mengandung pahala yang dilipatgandakan. Maksudnya, pahala tersebut melebihi pahala salat yang dikerjakan di semua tempat di Tanah Haram baik Makkah maupun Madinah.
Dalam riwayat lain dengan redaksi serupa dikisahkan oleh Jabir RA. Ia pernah mendengar bahwa Rasulullah SAW yang diabadikan salah satu hadits shahih dalam Shahih Sunan Ibni Majah.
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
Artinya: “Salat di masjidku ini lebih utama daripada 1000 salat di masjid lainnya, kecuali di Masjidil Haram. Dan salat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 salat di masjid lainnya,” (HR Ibnu Majah dan Ahmad).
Sungguh sangat merugi apabila kita meninggalkan salat tarawih yang didalamnya terdapat begitu besar keutamaan bagi yang melaksanakannya, mari kita selalu beristiqomah dalam melaksanakan ibadah tarawih dan selalu memohon ridho Allah SWT. (Sabrina)