Orasi Ilmiah Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin Direktur Pascasarjana UIKA dalam Wisuda ke-22 STAI Darunnajah Jakarta (Bagian 2)

0
353

Demikian pula sifat amanah dalam melaksanakan tugas akan menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan. Berbanding terbalik dengan perilaku atau sifat khianat yang akan menghantarkan pada kesulitan dan kemiskinan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Anfal [8] ayat 27:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَخُونُواْ اللّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُواْ أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ. ﴿الأنفال: ٢٧﴾.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal [8]: 27).

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الأَمَانَةُ تَجْلِبُ الرِّزْقَ وَالْخِيَانَةُ تَجْلِبُ الْفَقْرَ. ﴿رواه الديلمي﴾.

“Rasulullah Saw. bersabda: “Sifat amanah dan jujur itu akan menarik rizki, sedangkan khianat itu akan menarik (mengakibatkan) kefakiran.” (HR. Dailamiy).

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: مَا خَطَبَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلاَّ قَالَ: “لاَ إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ، وَلاَ دِيْنَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَهُ”. ﴿رواه أحمد﴾.

“Dari Anas bin Malik, ia berkata: Tidaklah Rasulullah bersabda pada kami kecuali beliau berkata: Tidak ada Iman bagi orang yang tidak ada amanah (tidak dapat dipercaya) dan tidak beragama orang yang tidak memenuhi janji.” (HR. Ahmad).

Saudara-saudara Wisudawan yang berbahagia

Dengan ketiga kelengkapan di atas (fiqh ad-Dîn, fiqh al-Waqi’, dan Aklaqul Karimah), saudara-saudara sebagai calon cendekiawan muslim memiliki tiga tanggungjawab yang utama yaitu:

Pertama, Himayah wa Taqwiyyah ad-Dien (حماية وتقوية الدين) menjaga dan memelihara agama dari paham-paham dan pemikiran-pemikiran yang menyesatkan. Pada saat ini terdapat Ghazwul Fikri (perang pemikiran) dari kalangan kaum sekuler, kaum liberal, kaum pluralis, kaum atheis-komunis, dan sekte-sekte yang dinisbahkan dengan ajaran Islam, padahal banyak bertentangan dengan ajaran Islam, seperti Syi’ah, dan baru-baru ini Bahaiyyah.

Mengenai paham Liberalisme, Sekularisme, dan Pluralisme, Majelis Ulama Indonesia sudah menetapkan fatwanya dengan Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/II/2005 bahwa ketiga paham tersebut adalah sesat dan menyesatkan.

Kedua, Himayah wa Taqwiyyah al-Ummah (حماية وتقوية الأمة) dalam pengertian menjaga dan memelihara umat, agar terjaga aqidahnya, syari’ahnya, maupun akhlaqknya. Negara kita memang bukan negara agama, bukan pula negara sukuler. Akan tetapi negara yang menghormati ajaran agama. Yang sekaligus mendorong masyarakat untuk melaksanakan ajaran agama dalam semua tatanan kehidupan. Bagi umat Islam kondisi ini seharusnya menjadi peluang untuk mewujudkan ajaran Islam dalam semua bidang kehidupan. Pendidikan yang islami, ekonomi yang islami, politik yang islami, sosial budaya yang islami, dan kehidupan lain yang islami. Kita yakin dengan seyakin-yakinnya keberkahan akan diturunkan dari langit dan dimunculkan dari bumi, ketika masyarakat beriman dan bertaqwa pada Allah SWT. Firman-Nya dalam QS. Al-A’raf [7] ayat 96.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ. ﴿الأعراف: ٩٦﴾

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf [7]: 96).

Termasuk dalam Himayah wa Taqwiyyah al-Ummah ini, menjaga umat dari pengaruh negatif teknologi global yang berkembang pesat saat ini seperti konten-konten hoaks dan lain-lain. Dakwah bi al-Hikmah adalah dakwah dengan sarana prasarana yang seimbang dengan tantangan yang dihadapinya, misalnya dakwah dengan medsos sehingga medsos itu muatannya berisikan konten- konten dakwah yang lurus dan hanif, yang menggugah kesadaran masyarakat dalam kehidupan agamanya, termasuk mendorong optimalnya dakwah bi al-Hall dengan menggandeng para ahli di bidang lain yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti dakwah di bidang penguatan pendidkan Islam, di bidang ekonomi syar’ah, di bidang kesehatan, dan lain sebagainya.

Ketiga, Himayah wa Taqwiyah ad-Daulah (حماية وتقوية الدولة) menjaga dan menguatkan Negara. Keutuhan NKRI dalam bingkai kebhinekaan yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 adalah merupakan sebuah keniscayaan sekaligus sebuah kebutuhan. NKRI adalah warisan para syuhada, para alim ulama, para pejuang, sekaligus para pendiri republik ini. NKRI harus kita jaga agar tetap utuh dan kita jaga dari rongrongan kelompok-kelompok dalam maupun luar negeri yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa dan sekaligus ingin mengambil keuntungan material dari alam yang subur di negara kita.

Dalam pada itu kesatuan dan persatuan umat Islam Indonesia merupakan sesuatu yang harus terus menerus dipertahankan dan diperjuangkan. Tidak ada alasan untuk berpecah belah apalagi hanya karena masalah-masalah furuiyah yang seharusnya sudah kita tinggalkan. Kesatuan dan persatuan umat Islam akan punya pengaruh yang sangat besar terhadap keuntungan bangsa dan negara. Firman Allah dalam QS. At-Taubah [9] ayat 71.

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَـئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ. ﴿التوبة: ٧١﴾.

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah [9]: 71).

Mudah-mudahan para Sarjana STAI Darunnajah yang di wisuda hari ini dan semua alumninya akan menjadi generasi unggul, sukses dan berakhlaqul karimah yang istiqomah dalam mengamalkan dan memperjuangkan ajaran Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang semakin hari semakin berat dan kompleks tantangan yang dihadapinya. Semoga Allah selalu menjaga dan memelihara kita semuanya. Wassalam.