Mutiara Pahala dibalik Bulis

728

satpam
Bila kita mendatangi sebuah instansi/lembaga yang baik dimanapun berada, maka yang terlihat dimuka pasti hansip/satpam. hansip/satpam adalah nama yang sering dipakai oleh negara indonesia, sedangkan di negara lain menggunakan istilah yang berbeda misalnya di London, Inggris memakai istilah security dll. hansip/satpam adalah seorang pekerja yang berfungsi untuk menjaga keamanan di instansi/lembaga terkait misalnya perusahaan, mall, bank dan lain-lainnya. hansip/satpam merupakan bagian terpenting dari berdirinya suatu lembaga yang bebas dari predator dan kejahatan yang lainnya.
Di pesantren-pesantren hansip dikenal dengan istilah “bulis/haaris”. Bulis dan haaris berasal dari bahasa arab yang artinya polisi/penjaga. Bulis selalu berperan aktif dalam penjagaan di sekitar pesantren, bahkan bulis menjadi catatan terpenting untuk diorganezir atau dijadwal dalam perharinya, guna untuk menjaga keamanan dari sang predator tadi.
Bila bulis/haaris ditilik dari keagamaan,maka bulis/haaris memiliki 2 sudut pandang dari kacamata agama. Pertama sudut pahala yang kedua dari sudut pandang fiqh (rukhsukh dalam meninggalkan hak agama).Sudut pandang pertama,selain bulis akan mendapatkan satu kebaikan atau satu pahala karena telah menjaga keamanan lingkungan serta tidak membuka lowongan buruk kepada predator atau orang yang telah berniat buruk, bulis juga akan mendapatkan waktu yang banyak untuk memanfaatkannya, misalnya membaca buku, membaca alquran serta keliling sambil berdzikir mengingat Allah atau bersholat kepada Nabi Muhammad SAW sembari mengusir ganasnya gantuk serta mengusir kebosanan dengan cara yang telah tadi paparkan. Kedua bulis/keamanan mendapati rukhshoh dari agama dalam meninggalkan yang wajib, misalnya tidak mengikuti sholat jumat berjamaah dengan cacatan bulis mengganti sholat jumat dengan dhuhur setelah mendapati jeda waktu.
Pada zamannya kholifah Umar bin Khattob terdapat seorang yahudi telah berasil membunuh kholifah Umar bin khattob disaat sholat berjamaah. Konon katanya pada saat itu tidak ada kemamanan yang menjaga di sekitarnya. Di sekitar kita juga terkadang banyak berita tentang kehilangan, kejahatan serta pelecehan.
Itulah yang menjadi catatan terpenting dalam islam tentang masalah keamanan agar kita selalu ingat bahwa kehilangan atau terjadi kejahatan bukan hanya datang dari niat sipelaku melainkan kesempatan yang membuat berubah niat dalam kejahatan.