Membumikan Mata Kuliah

73

Membumikan Mata Kuliah

Perkuliahan atau dunia kampus seringkali dianggap sebagai aktivitas yang steril, jauh dari realitas kehidupan nyata. Anggapan ini bukan hanya muncul dari kalangan menengah kebawah yang kebanyakan tidak mengenyam bangku kuliah, tapi juga muncul dari pemegang kebijakan pendidikan di negeri ini. Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan RI (2024) mengatakan “Saat ini, Indonesia sedang memasuki era di mana gelar tidak menjamin kompetensi. Kita memasuki era di mana kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, akreditasi tidak menjamin mutu, kita memasuki era dimana masuk kelas tidak menjamin belajar,” UI Depok, Rabu (4/12/2019).

Pernyataan ini menjadi tantangan bagi civitas akademika kampus untuk mendesain ulang perkuliahannya. Perkuliahan harus memiliki potensi untuk membumi, untuk menyentuh dan memberi makna pada kehidupan kita sehari-hari. Salah satunya adalah kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan mengkomunikasikan ide, Jiwa kreatif, leadership, manajerial, empati dan kemampuan dasar manusia yang tidak bisa ditiru oleh Artificial intelligence (AI)

Sama seperti Al-Qur’an yang diturunkan sebagai petunjuk untuk seluruh umat manusia, ilmu pengetahuan yang kita pelajari di perkuliahan seharusnya pula membumi dan menjadi pelita bagi kehidupan kita. Buku “Membumikan Al-Qur’an” Prof. M. Quraish Shihab, mengajarkan bahwa untuk merasakan manfaat ilmu, kita harus menghayatinya, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mata kuliah bukan sekadar teori yang mengawang-awang, tetapi ia adalah perwujudan dari cinta akan ilmu pengetahuan. Sama seperti kita mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an, hendaknya kita pun mengamalkan ilmu dari mata kuliah yang kita ikuti. Dengan demikian, ilmu itu akan membumi, menyinari kehidupan kita dengan cahayanya.

Oleh sebab itu, para dosen sebagai penyaji mata kuliah hendaknya kembali ke tujuan awal dari perkuliahan yaitu bukan sekedar menyampaikan informasi tapi menjadikan para mahasiswa menggali potensi atau membentuk miliu. Sebagaimana disebutkan dalam buku pendidikan  (التعليم : ليس إيصال المعلومات فحسب بل جعل التلاميذ ليتعلموا).

Di Akhir, untuk para mahasiswa, marilah kita sambut setiap mata kuliah bukan sebagai beban, melainkan sebagai anugerah berupa ilmu yang akan membimbing kita menuju kehidupan yang lebih bermakna. Hayati, resapi, dan bukankah indah jika ilmu itu pun ikut membumi bersama kita?

Muhammad Irfanudin Kurniawan, M.Ag., Ph.D
Wakil Rektor III Universitas Darunnajah