Maulid Nabi Bersama Habib Nabiel Bin Syauqi Al-Qadry

0
58

Maulid Nabi Bersama Habib Nabiel Bin Syauqi Al-Qadry

Tema “Dengan agama hidup jadi terarah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah dan dengan seni hidup menjadi indah”.

Sabtu, 30 September 2023 Universitas Darunnajah mengadakan Maulid dengan mengusung tema “Dengan agama hidup jadi terarah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah dan dengan seni hidup menjadi indah.” Maulid kali ini dihadiri oleh Mahasiswa/i, Dosen, segenap pengurus Universitas Darunnajah dan masyarakat umum dari luar. Selain itu juga turut hadir sebagai penceramah Habib Nabiel Bin Syauqi Al-Qadry.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Rektor Universitas Darunnajah Ustadz Hasan Darojat, beliau menceritakan tentang perayaan maulid yang sempat dilaksanakan di Autralia. Antusias kecintaan umat manusia kepada Nabi Muhammad SAW bukan hanya tersirat dalam keseriusan acara masyarakat di Indonesia, tetapi diperingati juga oleh kaum muslimin di banyak negara. Umat Muslim di berbagai belahan dunia tentunya memiliki cara yang berbeda-beda dalam merayakan Maulid Nabi SAW. Ini disesuaikan dengan tradisi yang dijalankan secara terun menurun.

Salah satu negara yang merayakan Maulid dan dihadiri oleh beberapa pengurus Universitas Darunnajah adalah Australia. Walaupun jumlah kaum Muslim di Autralia bukanlah mayoritas, namun muslim di Australia juga kerap manyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, dengan cukup meriah.

Darul fatwa atau MUI-nya Australia kerap menggelar acara bertemakan Maulid Nabi SAW. Acara ini digelar di Olimpic Sports Centre Sydney. Kaum muslimin di Australia merayakan Maulid Nabi dengan melantunkan shalawat, menyimak bacaan Al-Qur’an dan mendengarkan lagu-lagu Islami, kemudian ditutup dengan ceramah keagamaan. Selain itu biasanya digelar pementasan drama kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Acara berlanjut dengan penyampaian ceramah oleh Habib Nabiel Bin Syauqi Al-Qadry. Ada dua pembahasan yang beliau sampaikan di acara Maulid kali ini. Pertama, mengenai status “Mahasiswa” yang dipikul oleh segenap pelajar saat memasuki ranah perguruan tinggi. Habib Nabiel menyampaikan bahwa, kesempatan untuk berkuliah dan menimba ilmu di Universitas atau perguruan tinggi adalah sesuatu yang tidak dimiliki semua orang.

Oleh sebab itu bagi pelajar yang telah mengemban tugas sebagai Mahasiswa harus benar-benar menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. Belajar dengan giat, patuh kepada peraturan kampus, mengembangkan minat dan bakat dengan mengikuti kegiatan diluar adalah beberapa hal yang bisa dilakukan selama menjadi Mahasiswa.

Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali sarat dengan berbagai predikat. Pengertian mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat) dididik dan diharapkan menjadi caloncalon intelektual.

Kedua, Habib Nabiel Bin Syauqi Al-Qadry memperingatkan tentang kecerdasan spritual dan juga kecerdasaan intelektual bagi seorang Mahasiswa. kecerdasan intelektual atau Intelligence quotient atau IQ, adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat dan pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan seperti halnya kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan suatu masalah, berpikir abstrak, memahami suatu gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap dan belajar.

Kecerdasan intelektual erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh setiap individu. Sedangkan kecerdasan spritual ialah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah menuju manusia yang seutuhnya.

Dua kecerdasan ini menurut Habib Nabiel harus diperhatikan dalam proses belajar, karena sifat dan karakter sesorang dalam mencari ilmu dan menyebarkannya kembali ditentukan oleh bagaimana dia dapat memaknai kecerdasan yang dia miliki dapat berguna kepada orang lain dan lingkungannya.

Penulis: Irfandi Tomagola

Editor: Maulidya Benita Putri