Madinah dan Kebun Kurma

4045

Madinah dan Kebun Kurma

Sejak berabad-abad yang lalu Madinah yang terletak di ketinggian 608 mdpl dikenal dengan tanahnya yang subur dan memproduksi sejumlah hasil tani dan buah-buahan seperti kurma, anggur, gandum, jelai, tin, delima, dan semangka. Pada tahun 2020, menurut Otoritas Umum Statistik Arab Saudi terdapat lebih dari 4 juta pohon kurma di Madinah yang menghasilkan 189.000 ton per tahun. Adapun jenis kurma yang ada di Madinah ada 20 jenis, seperti Ajwa, ‘Anbar, Shugai, Shafawi, Barni, Rotana, Rabiah, Hulyah, Majdul, Mabrum, Beidh, dan Halwah.

Hal tersebut sesuai dengan hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Abu Musa Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

رأيت في المنام أني أهاجر من مكة إلى أرض بها نخل فذهب وهلي (أي ظني) إني أنها اليمامة أو هجر فإذا هي المدينة يثرب

“Aku melihat di dalam tidur bahwa aku berhijrah dari Makkah menuju suatu tempat yang banyak tempat pohon kurma. Aku mencoba menebak apakah itu Yamamah atau Hajar? Namun, ternyata itulah kota Yatsrib” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إني أريت دار هجرتكم ذات نخل بين لابتين وهما الحرتان، فهاجر من هاجر قبل المدينة، ورجع عامة من كان هاجر بأرض الحبشة إلى المدينة

“Sesungguhnya aku melihat tempat hijrah kalian yang banyak pohon kurma di antara dua lava, maka berhijrahlah ke sana, dan berhijrahlah ke sana bagi yang sebelumnya sudah berhijrah ke Habasyah” (HR Bukhari).

Kemampuan dalam mengelola kebun kurma biasanya diwariskan secara turun temurun selama ratusan tahun, dari kakek kepada ayah, kepada anak hingga cucu. Kebun kurma menjadi sumber rezeki banyak keluarga di Madinah. Pohon kurma juga sebagai sekolah kehidupan bagi orang-orang yang bekerja dalam bidang perkebunan kurma.

Mengelola kebun kurma akan mengajarkan kesabaran, mandiri, sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil yang baik, karena untuk mencapai panen melewati sejumlah fase yang harus dilakukan. Pemilik kebun kurma biasanya memiliki kambing dan domba, karena kurma yang berjatuhan bisa dimakan oleh kambing dan domba, selain itu kotoran kambing dan domba dapat dijadikan pupuk untuk pohon kurma.

Menurut Pusat Pohon Kurma dan Kurma Nasional Arab Saudi, di Kota Ekonomi Madinah terdapat 14 pabrik yang berfungsi untuk menerima kurma, memeriksa, menyortir, mencuci, mengeringkan, mengemas, dan mengubah beberapa jenis menjadi produk sesuai dengan teknologi berkualitas tinggi yang mengimbangi kebutuhan pasar secara lokal dan global.

Kurma dan Ekonomi

Kurma menjadi sumber rezeki bagi banyak orang dan keluarga mereka, mulai dari pemilik kebun kurma, petani yang menanam, memelihara, dan mengairi pohon kurma, pengrajin yang menghasilkan produk tradisional menggunakan berbagai bagian pohon kurma, pedagang kurma, individu kreatif, pemain cerita rakyat dan penyair.

Pada zaman dahulu kurma dikumpulkan di kantong yang besar dan dibawa langsung ke penjual di pasar, adapun sekarang kurma dikumpulkan di peti dan karton dengan berbagai ukuran dan disimpan dengan kualitas yang baik. Sebagian kurma disimpan di ruang pendingin khusus yang digunakan selama musim panen. Di beberapa tahun terakhir kurma dibawa ke industri pangan tradisional dan modern.

Kurma sampai ke rumah-rumah dalam berbagai bentuk. Pabrik membeli kurma dari para petani, pabrik mengemas secara profesional ke tempat yang terbuat dari logam, karton, plastik dengan berbagai ukuran dan berbagai macam kurma. Produk dari pabrik tersebut diekspor ke luar Arab Saudi, yang dahulu hanya bisa didapatkan di dalam Arab Saudi. Adapun Ajwa sampai sekarang merupakan Duta bagi Madinah yang memiliki posisi menonjol di berbagai negara di dunia.

Kurma dan Sosial Kemasyarakatan

Yayasan Jam’iyyah Takaful al-Khairiyyah mengelola wakaf kebun kurma seluas 120 hektar dengan 100.000 pohon kurma yang dapat menyantuni 14.000 anak yatim yang ada di Madinah. Setiap orang bisa berwakaf sebesar 600 Riyal Arab Saudi setiap pohonnya.

Kurma juga menjadi ifthar bagi orang-orang yang berbuka puasa di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Lebih dari 2000 orang diberikan tasrih atau surat izin membuka sufrah untuk membagikan kurma kepada para jamaah yang berbuka puasa di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama bulan Ramadan. Di tahun 2022, tercatat dalam satu harinya dibagikan sebanyak 20 ton kurma. Kurma disajikan dengan roti, kopi, teh dan jahe. Di luar Ramadan, sufrah ini juga ada, khususnya pada hari Senin dan Kamis dan hari-hari Ayyamul Bidh.

Kurma dan Pariwisata

Setelah berkunjung ke Masjid Quba dan salat 2 rakaat di sana, jamaah haji atau umrah dibawa untuk berkunjung ke kebun kurma. Kebun kurma yang dikunjungi merupakan kebun kurma yang sudah tidak produktif, namun disulap menjadi tempat yang di dalamnya terdapat tempat penjualan berbagai macam kurma dan produk-produk olahan kurma.

Jamaah merasa nyaman duduk dan santai di bawah pohon kurma. Terkadang jamaah juga diberikan teh oleh pekerja kebun kurma tersebut. Terdapat kebun kurma yang menyediakan tempat bermain untuk anak-anak. Kunjungan ke kebun kurma ini memberikan pengalaman baru kepada jamaah untuk melihat langsung kebun kurma yang ada di Madinah.

Kurma dan Warisan Budaya

Pada tahun 2019, UNESCO memasukan Pohon Kurma, Pengetahuan, Keterampilan, Adat Istiadat dan Praktiknya ke dalam daftar Warisan Budaya Dunia Tak Benda UNESCO yang diajukan oleh Arab Saudi, Bahrain, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Mauritania, Maroko, Oman, Palestina, Sudan, Tunisia, Persatuan Emirat Arab, dan Yaman.

Pohon Kurma merupakan bagian dari sejarah negara-negara ini karena sebagai sumber ekonomi bagi petani, pengrajin, pedagang, pelaku industri, dan perusahaan pangan. Pohon kurma tumbuh di iklim kering, di mana akar tanaman menembus jauh ke dalam tanah untuk mencari kelembapan.

Petani yang merawat pohon kurma, pengrajin yang menggunakan bagian-bagian pohon kurma dalam pekerjaannya, dan pedagang serta pendongeng yang menceritakan cerita rakyat dan puisi yang terkait dengan pohon tersebut. Manfaat nutrisi, profesi, dan komersial yang diberikan oleh kurma dan pohon kurma kepada penduduk negara-negara ini dari waktu ke waktu berkontribusi untuk memperkuat hubungan mereka dengan mereka, yang menjadikan mereka bagian dari warisan budaya mereka.

Keistimewaan Kurma dalam al-Quran dan Hadis

Al-Quran menyebut kurma sebanyak 22 kali, diantaranya Allah Subhaanhu wa Ta’ala berfirman:

وَالنَّخْلَ بَاسِقَاتٍ لَهَا طَلْعٌ نَضِيدٌ

“Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun” (QS Qaf ayat 10)

وَزُرُوعٍ وَنَخْلٍ طَلْعُهَا هَضِيمٌ

“Dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut yang akan menghasilkan buah kurma yang enak dan lezat” (QS Asy-Syuara ayat 148)

فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الْأَكْمَامِ

“Di bumi ada pepohonan yang menghasilkan buah-buahan dan ada pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang bibit kurma (QS Ar-Rahman ayat 11).

Sedangkan dalam hadis disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يا عائشة بيت لا تمر فيه جياع أهله، يا عائشة بيت لا تمر فيه جياع أهله، يا عائشة بيت لا تمر فيه جياع أهله

“Wahai Aisyah, bahwa rumah yang tidak ada kurma di dalamnya merupakan kelaparan bagi penghuninya, tiga kali” (HR Muslim)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

والعجوة من الجنة وهي شفاء من السم

“Kurma ajwa itu berasal dari surga, ia adalah obat dari racun.” (HR. Ibnu Majah)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من تصبح بسبع تمرات عجوة لم يضره ذلك يوم سم ولا سحر

“Barangsiapa di waktu pagi hari makan tujuh butir kurma ajwa, ia tidak akan kena racun dan sihir hingga sore hari.” (HR. Bukhari).

(Abu Ghassan)

Official Account University of Darunnajah:
Penerimaan: www.darunnajah.ac.id/pmb
Whatsapp: 081222001443081240001302