
KUNJUNGAN KE KONSULAT JENDRAL REPUBLIK INDONESIA SYDNEY
Rombongan dari Universitas Darunnajah yang dipandu oleh Darul Fatwa untuk bertemu dengan konsulat jendral Republik Indonesia, Australia pada Jumat (22/09/2023).
Dalam kunjungan ini jajaran Universitas Darunnajah KH. Dr. Sofwan Manaf, M.Si., KH. Hadiyanto Arief, S.H., M.Bs., Dr. Much Hasan Darojat, Dr. Muhammad Irfanudin Kurniawan, KH. Dr. Busthomi Ibrohim, KH. Roby Muhammad Syarief, Lc. Dan jajaran Darul Fatwa disambut dengan sangat baik, kemudian langsung diarahkan ke ruang pertemuan. Dalam kesempatan ini kami bertemu dengan Profesor Doktor Syekh sadiman selaku pengawas umum dari Darul fatwa kemudian tamu yang berasal dari Nahdlatul Ulama mewakili ketua umum yaitu Gus Ghofur Maimun seorang ahli tafsir.
Pertemuan ini dibuka oleh bapak Vedi Kurnia Buana beliau menyatakan bahwa sangat mengapresiasi peran dan fungsi Darulfatwa dalam mendidik dan mengajar serta membimbing umat Islam yang ada di sini Australia khususnya warga Indonesia kjri sebagai perwakilan dari pemerintah Republik Indonesia Sangat terbuka untuk menjadi pendamping dan juga mempertemukan semua yang berkepentingan dengan Indonesia.
Konjen juga mengapresiasi Darunnajah yang sudah bisa berkomunikasi dengan Darulfatwa sebagaimana informasi yang telah didapatkan oleh Pak konjin bahwa Darunnajah merupakan pesantren yang sudah banyak melakukan kerjasama, pertukaran pelajar, pertukaran guru dengan negara-negara dan melibatkan kedutaan serta konsulat jenderal dari Republik Indonesia dan negara-negara tersebut seperti kegiatan di Turki, kegiatan di Inggris, kegiatan di Madinah dan kegiatan di negara-negara lain.
“kami sangat bangga dengan peran dari Darunnajah sebagai lembaga keislaman yang mana saat ini sudah memiliki universitas” ujar Konjen
beliau mendorong supaya terjadi kerjasama dan hubungan yang baik dengan universitas universitas yang ada di Sydney Australia.
Konjen Republik Indonesia Sydney Vedi Kurnia Buana mengatakan bahwa negara Australia merupakan negara yang memberikan kebebasan kepada masyarakatnya maka dalam kegiatan keagamaan tidak dilarang oleh negara, maka perlu melakukan pembinaan dalam kaitannya mengembangkan pendidikan dan dakwah islamiyah di Sydney.
Dalam dialog tersebut KH. Hadiyanto Arief berkata bahwa “kehadiran Darunnajah adalah salah satu bukti nyata bahwa Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang yang tidak tertinggal”.
artinya pesantren senantiasa memiliki pandangan yang luas dan wawasan yang global ini bisa dibuktikan bahwa pesantren-pesantren mengajarkan kemampuan bahasa asing, Seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris yang mana dengan kemampuan bahasa ini, pergaulan dan juga penyebaran Islam bisa dilakukan lebih luas lagi.
Diakhir dialog Konjen juga mengatakan kehadiran lembaga-lembaga keislaman di Australia merupakan sebuah Anugerah terutama untuk keluarga, Karena menurutnya bahwa negara Australia dengan kebebasannya tidak menutup ajaran-ajaran yang menyimpang, bahkan dijadikan sebagai sebuah kampanye diajarkan dan juga disosialisasikan sehingga dengan hadirnya lembaga-lembaga keislaman harapannya bisa menjaga keutuhan keluarga dan bisa menjadi benteng dari warga-warga Indonesia yang berada di Sydney Australia untuk tetap berpegang dengan ajaran Islam.
Penulis: Maulidya Benita Putri
Editor: Muhammad Irfanudin Kurniawan