
“Komitmen Juang Sang Perintis”
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Sejarah perjuangan terus bergulir hingga waktu yang tak terbatas. Batas perjuangan hanyalah kematian. Regenerasi adalah sebuah keniscayaan.
Sejarah peradaban terus bergulir. Pesantren sebagai salah satu wadah bagi proses regenerasi para pejuang Islam. Kita generasi penerus yang kelak akan melanjutkan perjuangan menegakkan kemenangan peradaban Islam. Siapapun kita, mesti memiliki kesadaran penuh atas pentingnya keberlanjutan perjuangan.
Kita mesti berkaca dan berguru kepada generasi terdahulu yang telah memiliki kematangan dan pengalaman. K.H Mahrus Amin, beliau adalah sosok yang telah memiliki kematangan pengalaman dalam hidup dan perjuangan. Terutama melalui dunia kepesantrenan. Alumni KMI Gontor Ponorogo ini telah menjadi perintis berdirinya pondok pesantren Darunnajah Jakarta.
Komitmen beliau dalam memperjuangkan agama melalui lembaga pendidikan pondok pesantren tidak perlu diragukan lagi. Kini pondok pesantren Darunnajah telah dikenal bukan saja tingkat nasional melainkan hingga ke mancanegara.
Perjuangan tentu membutuhkan sebuah ketulusan dan pengorbanan yang tinggi. K.H Mahrus Amin, beliau memiliki kematangan diri dan keteguhan yang kuat dalam memegang visi hidup. Beliau sosok yang memiliki cita-cita besar untuk mengembangkan pesantren sebagai basis pendidikan generasi umat.
“hidup adalah sebuah perjuangan dan tidak ada rumus rugi dalam perjuangan islam” -K.H Mahrus Amin-
@stai darunnajah. ac.id