STAIDA Online-Dunia jurnalistik adalah dunia tulis menulis tentang fakta yang terjadi. Akan tetapi, akhir-akhir ini seiring berkembangnya teknologi informasi dunia jurnalistik banyak disalahgunakan salah satunya dengan penyebaran berita bohong atau hoaks.
Maka saatnya para santri mulai dibekali dengan kemampuan jurnalistik agar bisa menjadi “agent of change” sebagai lawan dari pemberitaan bohong atau hoaks mengungkap fakta dan kebenaran. Selain itu juga sebagai media dakwah Islam yang paling efektif dewasa ini.
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darunnajah bekerjasama dengan IKPM Jakarta dan Bimago Jakarta menginisiasi kegiatan Kelas Jurnalistik pada Jum’at (10/9) untuk membekali para mahasiswa dan kalangan muda yang berlatar belakangan santri dengan kemampuan jurnalistik.
Kelas Jurnalistik mempunyai agenda rutin dengan tema beragam dan pada pertemuan perdana mengangkat tema “Jurnalisme dan Dasar-dasar Jurnalistik” dengan pemateri kelas nasional yaitu Dr. Dede Mauli Darajat, M.Sc. yang merupakan direktur eksekutif pusat pengkajian komunikasi dan media FIDKOM UIN Jakarta.
Pada pertemuan perdana ini Ketua STAI Darunnajah, Ustadzah Duna Izfanna, M.Ed., Psy., Ph.D. berkesempatan memberikan sambutan untuk membuka kegiatan Kelas Jurnalistik.
Beliau menyampaikan bahwa media massa sekarang sangat terbuka sehingga berita yang tersebar pun beragam. Dan ini kesempatan para santri atau pun kalangan muda yang berlatar belakang pendidikan Islam untuk mewarnai media massa ini dengan konten-konten Islam.
Ustadzah Duna pun mengatakan, “menulis berita dalam dunia jurnalistik ternyata tidak sederhana tapi ada tahapan-tahapannya, seperti mendapatkan ide, mengumpulkan bahan berita, meliput, membuat observasi lapangan dll dan itu semua akan kita gali dan timba ilmunya dari pemateri kita di kelas ini,” jelasnya.
Di akhir sambutan beliau berharap akan lahirnya jurnalis-jurnalis Islami yang dapat mewarnai media massa dengan konten-konten dakwah Islam dan konten-konten positif lainnya. Aamiin.
Reporter: Zulkifli Reza
Editor: Zulkifli Reza
