Islamophobia adalah Istilah kontroversial yang merujuk pada Diskriminasi dan Prasangka buruk kepada umat Islam. Istilah ini sudah sejak tahun 1980-an. Tetapi menjadi lebih popular setelah adanya peristiwa 11 September 2001. Di Indonesia, Istilah ini menjadi popular setelah terjadinya peristiwa bom Bali 1 dan bom Bali 2. Yang dimana saat itu pelakunya adalah Islam garis keras. Sehingga Timbulah sebuah Ketakutan dan Diskriminasi pada Islam. Para Islamophobic (Sebutan untuk penganut Islamophobia) menganggap Islam adalah biang Kekerasan, Terorisme, Perang, dsb.
Islam kehilangan tempat berpijak. Orang-orang kini berpikir bahwa mempelajari Islam cukup seperlunya saja. Sedangkan memahami Al-qur’an dan hadist jangan terlalu, nanti salah tafsir. Katanya!
Nyatanya jika kita menelisik lebih tajam. Semenjak mindset Islamophobia ini menulari pemikiran umat Islam. Seolah-olah beberapa larangan agama kini seakan-akan mulai dianggap remeh dan diacuhkan.
Moral dan mental keIslamian runtuh begitu saja. Terlalu mempelajari agama Islam dianggap fanatik dan bakal berujung pada sikap radikalisme. Jadinya orang-orang mulai takut mendalami ajaran agama (Islam).
Sebenarnya jika kita mau berpikir jernih. Islamophobia adalah bentuk praktis dari para pendengki agama Islam untuk meruntuhkan kepercayaan kaum muslim terhadap agama (Islam) yang kita anut.
Allah SWT berfirman : “Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu sebelum engkau mengikuti agama mereka. ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk yang sebenarnya.’ Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu kebenaran sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.” (QS AL-BAQARAH : 120)
Sebagai seorang muslim, tidak ada alasan bagi kita untuk ber-Islamophobia, Pandangan orang non-muslim kepada Islam bahwa Islam itu radikal hanyalah tipudaya mereka untuk menjerumuskan Islam kedalam kehancuran, menjerumuskan akhlak umat Islam agar jauh dari kebenaran, Padahal sesungguhnya, Islam itu Rahmatan lil’alamin, rahmat untuk alam semesta. Islam adalah perdamaian.
sumber, Pers dan Jusnalistik OSDN