Jakarta, Kamis 28 Juli 2022. Dosen Universitas Darunnajah, Farah Diba M.Ikom mengikuti kegiatan seminar yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya yang bertajuk ” Workshop Riset Pendidikan untuk Jurnal Bereputasi” dengan pembicara Prof. Dr Utami Widiati,.MA , selaku editor in chief TEFLIN dan Dekan Sastra Universitas Negeri Malang dan pembicara Dr. Dra Ani Budi Astuti,.MA. selaku Dosen Statistik Universitas Brawijaya dan Kepala Bidang Pengembangan Kegiatan Pendidikan Akademik Professional dan Pelaporan Kinerja P3AP LPP-UB
Prof Utami selaku pembicara pertama membuka acara seminar ini pertama-tama dengan memberikan contoh bahwa Indonesia juga salah satu negara yang aktif melakukan publikasi penelitian internasional , namun yg harus digarisbawahi adalah manfaat dr isi konten tersebut… yang bermanfaat pastinya yang banyak sitasinya.. sehingga mindset peneliti sekarang sebaiknya diselaraskan bukan hanya publikasi secara internasional tapi share sebanyak-banyak nya ke mahasiswa yang karya ilmiahnya selaras dengan apa yg kita teliti agar disitasi jurnal kita ..
Berdasarkan data terkini pertama adalah riset kesehatan kedokteran yg paling banyak disitasi itu adalah hal yang wajar.. namun yg spesial adalah pendidikan masuk kedalam riset kedua terbanyak disitasi khususnya judul yg berkaitan dgn pandemi sebanyak 83 sitasi. Hal ini menandakan bahwa pendidikan pada saat pandemi menjadi daya tarik readers sehingga sampai banyak yg mensitasi . Komponen edukasi yang baik ketika diteliti menurut Prof utami terdiri dari 3 yaitu apa yang dilakukan selama pengajaran , siapa yang mempelopori suatu metode inovasi pengajaran dan bagaimana metode tersebut dijalankan. umumnya penelitian pendidikan banyak yang antusias terhadap kemampuan pedagogik . jadi pedagogik masih paling banyak diminati atau dilihat-lihat oleh mahasiswa kontennya.
Beliau juga menjelaskan proses OJS open journal system ketika kita upload apakah jurnal kita diterima atau ditolak..tidak ada kabar..ditolak adalah hal yg wajar ditolak adalah rules dari suksesnya penelitian. karena dengan ditolak kita jadi merevisi revisi kembali kemutakhiran dari teori yang kita upload tersebut. jadi apabila kita upload lalu diterima itu inisial nya adalah “in review process” kalau tidak ada perubahan status itu berarti masih menunggu ketertarikan editor akan topik tersebut atau ditolak karena mungkin kontennya kurang menarik editor, bisa disebabkan karena novelty atau kemutakhiran dari topik tersebut. Semisal keadaan pendidikan masa pasca pandemi covid 19 adalah daya tarik yang sangat tinggi saat ini. Jika mengalama kendala bingung dalam pemilihan topik mutakhir anda dapat fokus menulis konten jurnal tersebut dengan konten yang berkualitas dilihat dari empat syarat berikut, yaitu : currency, relevance, grounded in literature, dan anchor references.
Apabila mengalami kesulitan dalam menggunakan Bahasa Inggris untuk membuat konten jurnal internasional dapat menggunakan jasa translator dengan syarat apa yang kita tulis sudah menggunakan bahasa KBBI sesuai ejaan yang baik dan benar sehingga penerjemah tidak salah menafsirkan makna dari konten yang kita tulis. Agar dapat bertukar pikiran dalam mengalami kendala penulisan jurnal sebaiknya minimum penulis untuk sharing jurnal internasional berasal dari 4 negara dari berbagai bidang sehingga persentase banyak diterima di jurnal internasional sangat signifikan.
Kemudian pembicara kedua, Dr Dini selanjutnya membuka presentasi dengan ciri-ciri dari riset pendidikan yaitu sistematis, melalui metode pengumpulandan analisa data, serta generalisasi. Beliau juga menjelaskan kembali kualifikasi dari jurnal berputasi dan agar terhindar dari jurnal predator. Beliau juga menjelaskan mayoritas kesalahan dalam metodologi khususnya tentang statistic yg banyak sekali kesalahan umum terjadi dalam metode pengumpulan data yaitu kita sering salah tulis sampling. Beliau adalah ahli statistik yang banyak sekali mendapatkan project hibah. Beliau menjelaskan bahwa kalau respondennya misal guru hanya ada 25 berarti sampling dikatakan probabilitas, justru sebaliknya apabila populasi banyak hingga penentuan sampling dengan rumus itu merupakan kategori non-probabilitas. Hal kecil yang seringkali kerap tidak diperhatikan oleh peneliti yang dapat menentukan in-review process dalam OJS (Open-Journal System). Beliau juga memberikan tabel untuk memudahkan menentukan sampling tanpa menggunakan rumus, kita bisa mengukur sample dengan table tersebut dan hasil akhirnya jelas seperti penghitungan pkai rumus jd misal populasi 1000 sample akan menunjukkan 299 . Terakhir, Dr Dini juga mengajak untuk upload jurnal pendidikan ke erudio sinta3 karena beliau dan tim panitia seminar adalah bagian associate editor tim dari jurnal erudio tersebut untuk dibahas dan dibedah di workshop lanjutan hari ini yaitu hari ke-2 pada tanggal 1 Agustus 2022. (Farah Diba M.Ikom)
______________________________
Website : www.darunnajah.ac.id
Pendaftaran : www.darunnajah.ac.id/pmb/
Whatsapp : 0812-2200-1443
Instagram : @univ.darunnajah
Facebook : Universitas Darunnajah Jakarta