Dekan FAI Universitas Darunnajah Ikuti In-House Training Direksi Dalam Peningkatan Kualitas Manajemen

60

Dekan FAI Universitas Darunnajah Ikuti In-House Training Direksi Dalam Peningkatan Kualitas Manajemen

Pada tanggal 5-7 Juli 2024, Pondok Pesantren Darunnajah menyelenggarakan In-House Training (IHT) Direksi untuk para Pimpinan seluruh cabang Pondok Pesantren Darunnajah dan Universitas Darunnajah.

Acara IHT Direksi Darunnajah bertujuan untuk mempersiapkan para Direksi Darunnajah dalam meningkatkan kompetensi dan kualitas manajemen serta menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Dekan Fakultas Agama Islam, Duna Izfanna M.Ed, Ph.D, turut serta bersama dengan Rektor, Wakil Rektor, dan Dekan dari Fakultas Bisnis dan Fakultas Sain dan Teknologi.

Beliau menyatakan, “Partisipasi dalam In-House Training ini memberikan kesempatan emas bagi kita semua untuk memperkuat pondasi manajemen yang berkelanjutan dan adaptif di lingkungan pendidikan, khususnya Universitas.” Selain itu, keikutsertaan dalam acara ini juga diharapkan dapat membuka ruang diskusi lebih lanjut mengenai inovasi pendidikan dan penerapan nilai-nilai Islam dalam manajemen lembaga.

Kegiatan IHT dibuka oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah K.H. Dr. Sofwan Manaf, M.Si dan dihadiri oleh Dewan Nazir Darunnajah, Yayasan, dan seluruh Direksi Darunnajah. Pelatihan selama 3 hari ini dibagi menjadi 2 tema yaitu pelatihan optimalisasi Artificial Intelligence dalam Pendidikan bersama dengan Prof Dato’ Dr Mohammad Fauzan Noordin (KICT International Islamic University Malaysia dan Direktur IIIT untuk Asia Tenggara) dan tim Perbanas Institute, serta pelatihan Manajemen efektif dan efisien oleh Dr (Hc) H. Heppy Trenggono, M.Kom (Presiden Indonesian Islamic Business Forum).

Pelatihan pertama yakni berkenaan dengan optimalisasi Artificial Intelligence dalam Pendidikan, termasuk diskusi tentang peran AI, tantangan, serta etika dalam penggunaan AI. Dato’ Fauzan Noordin menyampaikan bahwa sebagai pendidik dan manajer dalam lembaga Pendidikan harus memahami perkembangan teknologi, bukan hanya mengikuti zaman namun agar dapat mengubah zaman menuju lebih baik.

Pro-kontra penggunaan AI dapat diatasi dengan memahami prinsip dasar dan cara menggunakan AI yang sesuai dengan nilai Islam. Penggunaan AI haruslah diniatkan untuk kebenaran, meningkatkan kecintaan pada ilmu, mencapai kebahagiaan dunya akhirat, serta menyebarkan kebaikan.

Dalam sesi pelatihan tentang manajemen efektif dan efisien, pak Heppy Trenggono memberikan wawasan mendalam mengenai praktik terbaik dalam mengelola institusi pendidikan, dengan fokus pada peningkatan efisiensi operasional dan efektivitas manajemen. Salah satu pernyataan beliau adalah bahwa “manajemen tidak hanya berkaitan dengan organisasi, tapi menyangkut personal” yang bermakna bahwa dalam mengelola suatu organisasi sangat perlu menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam pengaturan dan pengembangan diri pribadi para personal organisasi tersebut. Di antara prinsip-prinsipnya adalah:

  1. Pengelolaan Waktu dan Prioritas: Di tingkat personal, manajemen melibatkan kemampuan untuk mengatur waktu dan menetapkan prioritas dengan efektif. Ini melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi tugas dan aktivitas yang penting, menetapkan tujuan yang jelas, dan mengatur jadwal agar dapat mencapai hasil yang diinginkan.
  2. Pengembangan Diri: Ini mencakup peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan sikap, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Pengelolaan ini melibatkan identifikasi kelemahan dan kekuatan diri sendiri, serta upaya untuk memperbaiki dan memperkaya kualitas hidup.
  3. Manajemen Emosi dan Komunikasi: yaitu kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik dan berkomunikasi efektif dengan orang lain termasuk keterampilan dalam mengelola stres, membangun hubungan interpersonal yang sehat, serta kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan persuasif.
  4. Pengambilan Keputusan: melibatkan kemampuan untuk membuat keputusan yang baik berdasarkan informasi yang tersedia dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap pilihan. Ini mencakup penilaian risiko, evaluasi alternatif, dan pengambilan keputusan yang rasional dan bertanggung jawab.

Di hari ketiga, IHT ditutup langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah. Beliau menekankan bahwa seorang pemimpin harus memastikan efektivitas dan efisiensi organisasi yang dipimpinnya. Tanggung jawab yang dimiliki sebagai seorang pemimpin bukanlah gimmick, tetapi Amanah yang perlu dilaksanakan. setelah IHT ini diharapkan para Direksi dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas manajemen yang efektif dan efisien. (D)