Balasan kesabaran

0
18
STAI DArunnajah Jakarta
STAI DArunnajah Jakarta

Anas bin malik radhiallahu anhu berkata, “anak laki laki-lakiabu thollah dari ummu salamah meninggal dunia. Kemudian, istrinya berkata kepada keluarganya, ‘jangan kalian beritakan kepada abu thollah tentang kematiannya, sampai aku sendiori yang mengabarkannya !’ Abu Thalhah datang dan dihidangkan kepadanya makan malam. Ia pun makan dan minum. Kepada nya makan malam. Iapun makan dan minum. Sang istri kemudian berdandan indah bahkan lebih indah dari waktu-waktu yang sebelumnya. Setelah dia merasa bahwa abu thalhah telah kenyang dan puas dengan pelayanannya, sang ostri bertanya, ‘wahai abu thallah, bagaimana pendapatmu tentang suatu kaum yang meminjamkan sesuatu kepada sebuah keluarga, lalu mereka mengambil barang yang dipimjamkanya. Apakah mereka berhak menolaknya? Ia berkata, tidak berhak! Jika demikian, mintalah pahalanya kepada Allah tentang putramu (yang telah diambilnya kembali), kata sang istri. Suaminya menyergah, “Engkau biarkan aku sehingga aku tidak mengetahui apaa, lalu engkau beritakan tentang (kematian) anakku?” setelah itu ia, bergegas berangkat kepada Rasulullah SAW, menceritakan apa yang telah terjadi. Rasulullah SAW bersabda “ semoga Allah memberkahi kalian berdua tadi malam.” Lalu istrinya mengandung dan melahirkan seorang anak. Abu Thallah berata kepadaku, bawalah dia kepada Nabi Muhammad SAW”. Lalu, aku bawakan untuk beberapa buah kurma. Nabi saw lalu mengambil ana itu seraya berkata, apakah dia membawa sesuatu?, mereka berkata “ya beberapa buah kurma, nabi saw kemudian mengambilnya dan mengunyahnya serta diberikan kepada anak bayi tersebut serta memberikan nama Abdullah (HR Al Bukhori,9/587 dalam al Aqiqah no . 2144)

Sabar hampir sama dengan ikhlas, berat rasanya untuk lakuin hal itu apalagi menyangkut kematian, dimana sebelumnya diidam-idamkan, disayang dan dicintai dan bahkan dimanja-manjain dalam kehidupannya, lalu Allah uji dengan kematian. Tapi bila kita tau dan kuat bahwa semuanya adalah dari Allah, maka Allah pun akan mengantikan semuanya dengan rizqi yang lain. Tapi bila kita tidak bersabar tentunya kita akan slalu dihantui dengan ketakutan dan kesidihan yang berlarut lama sehingga kita berkarakter pisimis.

Lagi-lagi kita harus memperbanyak pengetahuan agama agar iman kita selalu terbentengi dan tidak terjadi yang patal gara-gara tidak sabar dan tidak ikhlas.

Semoga dengan kata demi kata ini, membawakan barokah kepada pembaca yang budiman serta kepada kita semua..aamiiin..