Kenalkan Nutrisi Makanan Pada Anak Usia Dini Melalui Fun Cooking

0
100

Kesehatan dan gizi anak usia dini merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh seorang pendidik anak usia dini. Meskipun tidak memiliki background pendidikan kesehatan, pendidik anak usia dini khususnya guru harus memiliki pengetahuan minimal dalam hal asupan gizi seimbang untuk anak. Hal ini akan membantu dalam proses pemantauan tumbuh kembang anak apakah sudah optimal atau belum.

STAI Darunnajah Jakarta, melalui Program Studi PIAUD, telah melaksanakan perkuliahan kesehatan dan gizi Anak Usia Dini yang diampu oleh Wulan Perawati, M.Pd. Kegiatan perkuliahan dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Nopember 2019 di ruang perkuliahan Lantai III STAI Darunnajah Jakarta. Pada perkuliahan kali ini, Materi perkuliahan bertema tentang Nutrisi Makanan.

Seperti diketahui, bahwa anak-anak cenderung sangat pemilih terhadap makanan. Bahkan tidak sedikit anak yang kekurangan gizi karena tidak terpenuhinya nutrisi akibat sangat pemilih ketika makan. Hal ini tentunya akan sangat merugikan, terutama bagi para orangtua dalam hal membantu tumbuh kembang anak agar dapat berjalan dengan optimal.

Oleh sebab itu, melalui kegiatan perkuliahan ini, Wulan Perawati sebagai dosen mencoba memberikan penugasan kepada mahasiswa untuk dapat mengolah bahan makanan semenarik dan sekreatif mungkin dalam kegiatan yang dinamakan “fun cooking”. Namun demikian, mahasiswa harus tetap mempertimbangkan hasil olahan makanan tetap bernutrisi, sehat dan aman dikonsumsi oleh anak.

Bagi anak yang pemilih (picky eater), kreativitas untuk mengolah makanan sehat yang menarik minat anak akan sangat membantu agar anak mau makan. Dengan demikian, anak akan makan dengan happy namun nutrisinya pun terpenuhi.” Ungkap Wulan.

Selain itu, jangan sampai ketika anak sering dipaksa untuk makan makanan sehat justru anak menganggap bahwa kegiatan makan seakan waktu hukuman yang menyiksa. Tentu ini sangat tidak baik dan akan menimbulkan trauma. Akhirnya anak akan sulit makan dan berpengaruh terhadap proses tumbuh kembangnya.” Imbuhnya.

Wulan menyatakan bahwa kegiatan penugasan fun cooking yang dilaksanakan mahasiswa ini sebagai caranya untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa bahwa makan makanan sehat itu tidak harus menyiksa dan selalu terlihat tidak enak. Dengan adanya kreativitas dalam proses pengolahan atau plating yang menarik diharapkan akan meningkatkan minat anak untuk makan makanan sehat.

Dalam kegiatan fun cooking ini, Wulan membagi mahasiswa menjadi 4 kelompok sesuai dengan jenis bahan makanan, yaitu: kelompok karbohidrat; protein; dan serat (sayur dan buah). Dari keempat kelompok ini dihasilkan berbagai macam olahan makanan yang menarik dan lezat.

Dari kelompok karbohidrat ada bahan utama roti tawar yang diberi isian sosis yang menghasilkan roti gulung goreng. Kelompok protein mengolah susu dan keju yang dipadukan dengan jagung, menghasilkan “jasuke” (jagung susu keju). Selanjutnya kelompok sayuran mengolah brokoli menjadi brokoli crispy dan membuat omelet dari sayuran. Terakhir, kelompok buah menampilkan palting buah apel dan pisang yang dibuat menyerupai bentuk binatang yang dikenal anak seperti ikan dan kupu-kupu.

Kegiatan fun cooking dibimbing langsung oleh dosen pengampu mata kuliah kesehatan dan gizi AUD, Wulan Perawati, M.Pd dengan memberikan review, tanggapan dan masukan terhadap hasil masakan yang dihasikan mahasiswa. Terakhir kegiatan ini ditutup dengan makan bersama antara dosen dan mahasiswa.

Melalui kegiatan ini, Wulan mengharapkan mahasiswa dapat memahami lebih dalam tentang nutrisi dalam makanan dan cara pengolahan yang tepat untuk anak. Selain itu, mahasiswa diharapkan dapat mempraktekkan kegiatan fun cooking ini bersama anak didik dalam hal pengenalan terhadap nutrisi makanan dan pentingnya membiasakan konsumsi makanan sehat dan bernutrisi lengkap. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi anak guna mendukung tumbuh kembangnya secara optimal.